Judul buku : Kecap Tradisional
Jenis buku : Nonfiksi
Penulis : Ir.M. Lies Suprapti
Penerbit : Percetakan Kanisius Yogyakarta
Tahun tertib : 2005
Tebal buku : 70 halaman
Kecap, siapa yang tidak tahu makanan manis ini. Makanan yang
digemari banyak orang. Buku ini menjelaskan bagaimana cara membuat kecap yang
baik dan bergizi, tapi sekarang banyak kecap yang menggunakan bahan- bahan yang
tidak layak dikonsumsi sehingga setelah membaca buku ini, diharapkan bisa membuat
kecap dengan menggunakan bahan- bahan yang baik dikonsumsi dan mengandung banyak
gizi.
Kecap terbuat dari kedelai yang banyak mengandung protein
sehingga diharapkan mengonsumsi kecap agar dapat memperbaiki masalah kekurangan
protein di Indonesia dan meningkatkan gizi.
Kedelai {Glycine max (L) Merill} diduga berasal dari Cina
bagian Utara, Mancuria, dan Korea. Kedelai mempunyai keunggulan yaitu memiliki kemampuan
adaptibilitas agronomis yang tinggi,
memiliki kandungan unsur gizi yang relatife tinggi dan lengkap. Kedelai mempunyai
jenis- jenis antara lain Varietas Otau, Varietas
no.27, Varietas no.29, Varietas Ringgit,
Varietas Sumbing, Varietas Merapi, Varietas Shakti, Varietas Davros, Varietas
Taichung, Varietas T.K.G, Varietas Orba,
Varietas Galunggung, Varietas Lokon dan Varietas Guntur.
Kecap merupakan produk olahan atau awetan kedelai dengan tekstur
cair (asin) atau kental (manis). Jenis-
jenis kecap, berdasarkan bahan baku yaitu kecap kedelai (soy- ketchup), kecap
air kelapa, kecap ikan, saus tiram, saus tomat, paprika sauce, saus sambal.
Berdasarkan cita rasa yaitu kecap asin( encer) dan kecap manis (kental).
Berdasarkan jenis prosesnya yaitu kecap hasil proses fermentasi, kecap hasil
proses hidrolisis, kecap hasil proses fisis/ pencampuran. Kualitas kecap ditentukan
oleh kadar/ kandungan proteinnya.
Cara
pembuatan kecap dengan cara fermentasi mempunyai enam tahapan yaitu tahap persiapan,
tahap fermentasi I, pengeringan, fermentasi II, pengolahan dan finishig. Tahap persiapan
meliputi pembuatan ragi dan sterilisasi botol kemasan. Pembuatan ragi : ragi
yang digunakan dalam pembuatan kecapa adalah tepung beras karena dapat meningkatkan
kelapukan kedelai. Langkah kerja proses pembutan ragi, pertama pilih tempe yang
segar berwarna putih dan banyak jamurnya. Kemudian tempe disayat tipis- tipis
pada bagian yang jamurnya subur dan tebal. Sayatan tempe dihancurkan dengan cara
ditumbuk, diulek, atau digiling dengan alat penggiling daging hingga benar-
benar halus dan lembut. Kemudian penyangraian tepung beras dilakukan untuk mematikan
mikroba yang tercampur dalam tepung agar nantinya tidak mengganggu mikroba yang
hidup dalam ragi.Setelah tepung berwarna kekuning-kuningan angkat wajan kemudian
dinginkan. Tepung beras yang sudah dingin dicampurkan dengan hancuran tempe,
kemudian jemur sampai benar- benar kering. Setelah kering kayaklah campuran tersebut
agar tidak menggumpal. Sterilisasi botol kemasan : sterilisasi bertujuan untuk membersihkan
semua kotoran yang menempel pada botol kemasan termasuk mikroba yang dapat menyebabkan
kerusakan produk.
Tahap fermentasi I, diharapkan akan tumbuh kapang pada kedelai
rebus sehingga kedelai menjadi lapuk dan hancur sewaktu diproses lanjut.
Langkah kerja : yang pertama kedelai dibersihkan terlebih dahulu kemudian dicuci
dan direndam dalam air selama 6 jam atau sampai cukup mengembang. Setelah itu kedelai
direbus sampai kedelai menjadi lunak, kemudian diangkat dan dibiarkan dalam keadaan
terendam selama 12-24 jam. Setelah berlendir kemudian dicuci dan digiling agar
kulitnya terkelupas. Kedelai direbus kembali selama 5-10 menit. Setelah mendidih
kedelai diangkat dan ditiriskan ditampah. Setelah dingin dicampur dengan ragi dan
parutan pepaya mentah. Adonan yang sudah dicampur rata ditaburkan diatas encek dan
ditutup dengan daun pisang. Proses fermentasi berlangsung selama 30 jam.
Tahap pengeringan, sebelum tempe dikeringkan perlu dilakukan
blanching dengan cara dikukus selama kurang lebih 5 menit. Setelah dikukus tempe
dikeringkan kembali. Kedelai yang kering kemudian dihaluskan atau digiling.
Tahap fermentasi II, kedelai yang telah kering dimasukan dalam
larutan garam dan direndam ( proses pembaceman). Perendaman dilakukan selama
1-3 bulan. Kemudian kedelai bisa diolah ataupun langsung di jual.
Tahap
finishing, setelah kedelai diolah menjadi kecap kemudian dimasukan dalam botol,
botol harus dalam keadaan bersih. Setelah itu berikan lebel pada botol.
Jika
dilihat dari gambar pada buku ini, gambarnya berwarna sehingga menambah semangat
saat membacanya. Kita menjadi mengerti lebih banyak tentang kedelai. Kita juga jadi
mengerti cara membuat kecap yang baik dikonsumsi. Namun dari segi bahasa ada
yang menggunakan istilah- istilah latin sehingga tidak mudah dimengerti.
Kesimpulanya buku ini menjadi pengetahuan kita bagaimana cara membuat kecap
yang terbuat dari kedelai dengan cara- cara yang baik dan dengan menggunakan bahan-
bahan yang baik dikonsumsi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar